Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Selasa, 18 Juni 2013

Selasa, 18 Juni 2013

Halaqoh story


setiap moment terkadang datang sendiri tapi terkadang juga harus dibuat
Mengingat kembali tausyiah ustadz Budi beberapa pekan lalu dalam kegiatan halaqoh sekaligus ta’syiah di rumah salah seorang ikhwah, jadi teringat kembali tentang urgensi halaqoh yang pernah beliau sampaikan.
 

Minggu, 09 Juni 2013

Minggu, 09 Juni 2013

Ingin Sehat, PKS Berau Rutinkan Senam PKS Nusantara

Salah satu ciri dari organisasi yang sehat adalah konsisten dalam menjalakan salah satu agenda oleh para anggotanya. Hal inipulah lah yang menjadi konsistensi dari kader PKS Berau.

Bertempat di halaman mesjid Nurul Ilmi sejumlah kader PKS Berau  melaksanakan olah raga pagi berupa senam PKS Nusantara yang merupakan kegiatan rutin bulanan dari DPD PKS Berau. Sebagai kader Partai yang mempunyai agenda yang sangat padat maka mempunyai tubuh dan jiwa yang sehat adalah sebuah keharusan.

Olah raga bersama seperti ini merupakan kegiatan yang dilakukan setiap dua minggu sekali yang di selingi dengan kegiatan yang lain yakni Kajian Ahad Pagi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa para kader PKS di berau ini seminggu sekali ngumpul di dalam mesjid kemudian minggu depannya ngumpulnya di luar mesjid jadi hari ini sehatkan badan minggu depan sehatkan jiwa.

Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 6 pagi ini dan berakhir jam 8, terasa cukup ramai dengan kehadiran beberapa anak anak  kader yang ikut nimbrung dengan gerakan seadanya begitu pun dengan para ibu ibunya. walaupun hanya demikian tapi sangat lebih baik dari pada tidak ada gerakan sama sekali.

Salah seorang peserta yang di wawancarai menyampaikan bahwa olahraga seperti ini punya banyak sekali manfaat, kalau sehat Insya Allah itu akan tercapai tapi lebih dari itu olah raga bersama seperti ini merupakan ajang silaturahim antar sesama kader dan keluarganya sekaligus sarana refresing setelah sepekan kita sibuk dengan segala aktifitas kita. Sehingganya harapan kita kejenuhan kita selama sepekan dapat terobati disini. Tutur bapak iskandar pagi ini. Walaupun beliau yang paling senior dan sepuh tapi semangatnya sungguh luar biasa.

Insya Allah Kader yang sehat akan lebih siap menerima segala tantangan dakwah kedepannya.Allahu Akbar
@abualifah

Sabtu, 08 Juni 2013

Sabtu, 08 Juni 2013

Meski Banyak Fitnah yang Melanda, Tokoh-Tokoh PKS Semakin Dicari Warga untuk Isi Pengajian

Ust.Hidayat Nurwahid sedang memberikan Tausyiah

 

KabarPKS.com - Jakarta - Sejak munculnya kasus Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) berbagai fitnah secara beruntun mendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun dibalik fitnah-fitnah tersebut selalu saja ada keuntungan yang didapatkan oleh PKS.

Mulai dari berbondong-bondongnya warga yang mendaftarkan diri untuk bergabung bersama PKS, hingga dukungan dan doa dari berbagai pihak seperti para alim ulama dan tokoh masyarakat.

Kali ini sebuah Majelis Taklim di Rawajati Kecamatan Pancoran mendadak menghubungi kader - kader PKS, mereka meminta bantuan agar dihadirkan dalam pertemuan Majelis Taklimnya, seorang tokoh dari PKS.  Kader pun sibuk mengontak beberapa tokoh - tokoh dari PKS, alhamdulillah  salah satu tokoh nasional dari PKS bisa hadir. Beliau adalah Ust. Hidayat Nur wahid (HNW), tanpa panjang kata beliau langsung memberikan persetujuannya kepada salah seorang kader yang menghubunginya. 

Ust. Hidayat Nur Wahid pun memenuhi janjinya mengisi pengajian sebuah Majelis Taklim di kelurahan Rawajati. Jamaah senang dan tak menduga pengajiannya didatangi dan diisi oleh tokoh nasional sekaliber Ust. Hidayat Nur Wahid. Ibu - ibu Majelis Taklim pun berharap semoga ke depannya tokoh - tokoh PKS terus turun memberi taujih dan pesan moral kepada masyarakat.(dpcpkspancoran/kabarpks)

Nikmati Jalan Dakwah....

Oleh : Cahyadi Takariawan*

Terlalu sering saya sampaikan, agar kita tidak gagal dalam menikmati jalan dakwah. Dalam berbagai forum dan tulisan, saya selalu mengajak dan mengingatkan, agar kita selalu menjadikan jalan dakwah ini sebagai sesuatu yang kita nikmati. Segala renik yang ada di sepanjang jalannya: suka dan duka, tawa ria dan air mata, kemenangan dan kepedihan, tantangan dan kekuatan, sudahlah, semua itu adalah bagian yang harus bisa kita reguk kenikmatannya.

Di antara doa yang sering saya munajatkan adalah, “Ya Allah, wafatkan aku dalam kondisi mencintai jalan dakwah, dan jangan wafatkan aku dalam kondisi membenci jalan ini.” Tentu saja bersama doa-doa permohonan lainnya. Saya tidak ingin menjadi seseorang yang mengurai kembali ikatan yang telah direkatkan, mengungkit segala yang telah diberikan, dengan perasaan menyesal dan meratapi segala yang pernah terjadi di jalan ini.

Saya merasa bukan siapa-siapa, dan hanya seseorang yang mendapatkan banyak kemuliaan di jalan ini. Mendapatkan banyak saudara, mendapatkan banyak ilmu, memiliki banyak pengalaman, mengkristalkan banyak hikmah, menguatkan berbagai potensi diri, menajamkan mata hati dan mata jiwa. Luar biasa, sebuah jalan yang membawa berkah melimpah. Maka, merugilah mereka yang telah berada di jalan ini tetapi tidak mampu menikmati.


Maka mari kita nikmati jalan dakwah ini, “sebagai apapun” atau “tidak sebagai apapun” kita. Posisi-posisi dalam dakwah ini datang dan pergi. Bisa datang, bisa pergi, bisa kembali lagi, bisa pula tidak pernah kembali. Bisa “iya” bisa “tidak”. Iya menjadi pengurus, pejabat, pemimpin dan semacam itu; atau tidak menjadi pengurus, tidak menjadi pejabat, tidak menjadi pemimpin, tidak menjadi apapun yang bisa disebut.

Kamu siapa ?

“Saya pengurus partai dakwah”. Ini bisa disebut.

“Saya pejabat publik yang diusung oleh partai dakwah”. Ini juga bisa disebut.

“Saya pemimpin organisasi dakwah”. Ini sangat mudah disebut.

“Saya kepala daerah yang dicalonkan dari partai dakwah”. Ini cepat disebut.

Tapi, kamu siapa ?

“Saya orang yang selalu berdakwah. Pagi, siang, sore dan malam. Kelelahan adalah kenikmatan. Perjuangan adalah kemuliaan. Saya bahkan tidak tahu, apa nama diri saya. Karena saya lebih suka memberikan hal terbaik bagi dakwah, daripada mencari definisi saya sebagai apa di jalan ini”.


Ya. Nikmati saja jalan ini. Sebagai apapun, atau tidak sebagai apapun diri kita di jalan dakwah. Jangan gagal menikmati.


12 Oktober 2011

Selesai Rapat di Markaz Dakwah, Simatupang.

Pakar Tatanegara: SBY Langgar Konstitusi Kalau Paksa PKS Dukung Kenaikan BBM

 
 
Kontrak koalisi hanya bisa mengikat hubungan Presiden SBY sebagai Ketua Koalisi dengan menteri-menteri yang dari partai politik.
SBY sangat paham dirinya tidak boleh mengikat DPR dalam hubungan koalisi terkait sebuah kontrak. Karena hal itu akan membuat SBY melakukan tindakan inkonstitusional.
Demikian disampaikan pakar hukum tata negara, Asep Warlan Yusuf kepada wartawan, Jumat (7/6).
“Jadi memang, yang diikat oleh SBY adalah para menteri dari parpol dan bukan fraksi koalisi di DPR. Dan faktanya semua menteri di kabinet termasuk yang dari PKS menerima dan mendukung kebijakan SBY. Tinggal diputuskan saja apakah hal itu cukup atau tidak dan apakah SBY merasa terganggu dengan kebijakan Fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM,” kata Asep.
Posisi Fraksi Partai Demokrat di DPR, menurut dia, tidak bisa mendesak Fraksi PKS untuk menerima keinginan SBY. Karena kontrak dilakukan bukan dengan Fraksi Partai Demokrat, tapi dengan SBY.
"Tentunya Fraksi Partai Demokrat tidak bisa mengatur Fraksi PKS, apalagi menuduh munafik dan bermuka dua. Sebab fraksi itu  juga mitra koalisi dan sama kedudukannya dengan  Fraksi PKS. Di sisi lain, SBY sendiri tidak bisa memaksa karena tidak punya kontrak dengan Fraksi PKS dan kalaupun ada kontrak tersebut maka kontrak itu inkonstitusional dan pelanggaran konstitusi oleh SBY. Tentunya akan membuat SBY bisa di-impeacht. Itu  kalau memang ada kontrak SBY dan Fraksi PKS,” tegasnya.
Dari semua polemik ini, tegasnya kuncinya ada pada SBY sebagai Ketua Koalisi dan juga Presiden yang memiliki hak prerogratif untuk mengangkat atau mengganti menteri-menterinya.
Sebenarnya, kata Asep, kalau SBY mau pecat menteri-menteri PKS, bisa saja karena dia memiliki hak prerogatif. Tapi Asep melihat SBY mengalami dilema yang malah seperti menunjukkan dirinya “bermuka dua.” Satu sisi seharusnya dia paham tidak bisa memaksa DPR, tapi sisi lain tetap memaksa. "Lagi pula dia punya wewenang untuk memecat menteri-menetri PKS tanpa harus memerintahkan Fraksi Partai Demokrat untuk memaksa Fraksi PKS menerima kebijakannya,” demikian Asep.

*http://m.rmol.co/news.php?id=113597

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates