Setiap tahun, tepat tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, Tokoh yang dianggap meletakkan dasar-dasar kesetaraan
derajat antara laki-laki dengan perempuan, yang saat ini lazim disebut sebagai kesetaraan gender.
Apakah memang seperti itu kehendak Kartini dahulu?
Kalau kita mengupas buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang selama ini dianggap sebagai buku 'Motivasi' para pejuang kesetaraan gender, maka
sepertinya akan jauh panggang dari api. Terlebih lagi jika sudah merambah pada tidak hanya sekedar kesetaraan gender, namun sudah sampai pada taraf kebablasan gender. berikut beberapa kutipan dari buku yang merupakan kumpulan dari surat-surat Kartini pada sahabat-sahabat pena-nya yang rata-rata orang Belanda :
"Kami disini memohon diusahakan pelajaran dan pendidikn untuk anak-anak perempuan. Bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan itu menjadi saingan bagi laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi
kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, ...kewajiban yang diserahkan oleh alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya, menjadi ibu, menjadi pendidik manusia yg pertama"
(surat Kartini kpd prof Anton & nyonya).
"Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu HAMBA ALLAH",
(surat Kartini kpd Ny Abendanon).
Dalam surat-surat Kartini pula diceritakan bahwa Kartini sedang mengagumi sebuah ayat Al Qur'an
yang dia dengar tafsirnya dari Kyai Sholeh Darat, seorang ulama pesisir yang menjelaskan mengenai surat Al Baqarah ayat 257. "Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)...." yang dalam bahasa Arabnya adalah "minadz dzulumaati ilannuuri" Kalimat inilah yang kemudian ditafsirkan secara kurang tepat menjadi "Habis Gelap Terbitlah
Terang" yang lalu menjadi judul buku KumpulanSurat-surat kartini ini.
Kartini yang dalam surat-suratnya ingin kembali pada fitrahnya sebagai Ibu,Sebagai pendidik bagi anak-anaknya agar anak-anaknya menjadi sholih dan sholihah telah diselewengkan menjadi
pemahaman yang tak tentu arahnya...
Wahai pejuang kesetaraan gender... siapa yang anda ikuti sebenarnya?
sumber: web dpw pks yogya
Sabtu, 21 April 2012
Sabtu, 21 April 2012
Wahai Pejuang Kesetaraan Gender.... Siapa Yang, Anda Ikuti Sebenarnya?
Published with Blogger-droid v1.7.4
0 komentar:
Posting Komentar